Laman

Kamis, 05 November 2015

READ



“Sakitnya Merindu”

Awalnya…
Engkau hanyalah nyanyian ibu pengantar tidurku.
Engkau hanyalah hafalan pelajaranku di sekolah.
Engkau hanyalah bait-bait syairku penghias majelis taklim.
Engkau hanyalah retorika para khatib di atas mimbar.
Engkau hanyalah goresan indah dalam setiap kitab suci.

Lalu…
Engkau menjadi permainan penaku dan pena mereka.
Engkau menjadi bidak pertaruhan di atas papan caturku.
Engkau menjadi dalil-dalil dalam nalar logikaku.
Engkau menjadi sebab dari segala akibat.
Engkau menjadi akibat dari semua sebab.

Ternyata…
Engkau nyata dalam tiap nada dan melodi.
Engkau nyata dalam tiap memori dan hafalan.
Engkau nyata dalam bunyi, huruf, kata, dan kalimat.
Engkau nyata dalam tinta dan kalam.
Engkau nyata dalam bidak dan catur.
Engkau nyata dalam nalar dan logika.
Engkau nyata dalam segala sebab dan akibat.

Maka…
Aku hanyut dalam irama senandung-Mu.
Aku takjub dalam memori angan-Mu.
Aku terlena dalam bunyi, huruf, kata, dan kalimat-Mu.
Aku terukir indah dalam goresan pena-Mu.
Aku terkesima dalam permainan iradah-Mu.
Aku terperanjat dalam luasnya ilmu-Mu.
Aku terikat oleh kadar qudrah-Mu.

Akhirnya…
Sungguh, aku ingin merangkul senandung-Mu yang merdu.
Betul, aku ingin menatap wajah-Mu yang selalu hadir dalam ingatanku.
Hatiku berdebar dan jantungku bergetar setiap kali mendengar nama-Mu.
Jiwaku menggelora setiap kali membaca sapaan mesra-Mu.
Kasih-Mu telah lama meliputi diriku sebelum aku mengerti apa arti kasih sayang.
Pelukan-Mu terus mendekap setiap tarikan nafasku, detak jantungku, aliran darahku, dan gerak tubuhku.
Rangkulan-Mu gelayuti kata pada lidahku, aroma pada hidungku, suara dalam telingaku, nalar dalam akalku, dan rasa dalam jiwaku.
Aku benar-benar meregang perih karena merindukan wajah-Mu yang Maha Indah.
Tiada lagi yang merdu, tiada lagi yang indah, tiada lagi yang berharga kecuali kemesraan bersama-Mu.

Aku mohon…
Raih tanganku!
Sambut seruanku!
Dudukkan aku dalam pangkuan-Mu!
Peluk aku dalam dekapan kasih-Mu!
Perkenankan aku menatap wajah keagungan-Mu!

Allahu akbar!

(Kutipan “Spiritual Islam”)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar