Laman

Senin, 12 Januari 2015

This is my poem ^^

“Setapak Berdarah”

Dentingan sejuta bahasa hati
Deraikan lautan embun kepiluan
Tiada lagi mampu helakan nafas derita
Bertandang disela gemuruh gentarnya alam
Setapak berdarah…
Sayatan langkah sisakan tinta merah
Bertekuk jiwa tuk gapai kasihnya
Lenyap terbunuh tiada curiga
Hingga tertahta mawar hitam
Setapak berdarah…
Rintikannya mencengkam lubuk hati
Tak terjaga walau berpayung emas sekalipun
Tiada sudi berlawan
Sampai diterpa sinarnya kembali.

Aulia Fransischa
(geburindu) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar