“Sakitnya Merindu”
Awalnya…
Engkau
hanyalah nyanyian ibu pengantar tidurku.
Engkau
hanyalah hafalan pelajaranku di sekolah.
Engkau
hanyalah bait-bait syairku penghias majelis taklim.
Engkau
hanyalah retorika para khatib di atas mimbar.
Engkau
hanyalah goresan indah dalam setiap kitab suci.
Lalu…
Engkau
menjadi permainan penaku dan pena mereka.
Engkau
menjadi bidak pertaruhan di atas papan caturku.
Engkau
menjadi dalil-dalil dalam nalar logikaku.
Engkau
menjadi sebab dari segala akibat.
Engkau
menjadi akibat dari semua sebab.
Ternyata…
Engkau
nyata dalam tiap nada dan melodi.
Engkau
nyata dalam tiap memori dan hafalan.
Engkau
nyata dalam bunyi, huruf, kata, dan kalimat.
Engkau
nyata dalam tinta dan kalam.
Engkau
nyata dalam bidak dan catur.
Engkau
nyata dalam nalar dan logika.
Engkau
nyata dalam segala sebab dan akibat.
Maka…
Aku
hanyut dalam irama senandung-Mu.
Aku
takjub dalam memori angan-Mu.
Aku
terlena dalam bunyi, huruf, kata, dan kalimat-Mu.
Aku
terukir indah dalam goresan pena-Mu.
Aku
terkesima dalam permainan iradah-Mu.
Aku
terperanjat dalam luasnya ilmu-Mu.
Aku
terikat oleh kadar qudrah-Mu.
Akhirnya…
Sungguh,
aku ingin merangkul senandung-Mu yang merdu.
Betul,
aku ingin menatap wajah-Mu yang selalu hadir dalam ingatanku.
Hatiku
berdebar dan jantungku bergetar setiap kali mendengar nama-Mu.
Jiwaku
menggelora setiap kali membaca sapaan mesra-Mu.
Kasih-Mu
telah lama meliputi diriku sebelum aku mengerti apa arti kasih sayang.
Pelukan-Mu
terus mendekap setiap tarikan nafasku, detak jantungku, aliran darahku, dan
gerak tubuhku.
Rangkulan-Mu
gelayuti kata pada lidahku, aroma pada hidungku, suara dalam telingaku, nalar
dalam akalku, dan rasa dalam jiwaku.
Aku
benar-benar meregang perih karena merindukan wajah-Mu yang Maha Indah.
Tiada
lagi yang merdu, tiada lagi yang indah, tiada lagi yang berharga kecuali
kemesraan bersama-Mu.
Aku
mohon…
Raih
tanganku!
Sambut
seruanku!
Dudukkan
aku dalam pangkuan-Mu!
Peluk
aku dalam dekapan kasih-Mu!
Perkenankan
aku menatap wajah keagungan-Mu!
Allahu
akbar!
(Kutipan “Spiritual Islam”)